Demensia adalah penyakit progresif yang memengaruhi jutaan orang di seluruh dunia, terutama lansia. Selain berdampak langsung pada penderitanya, demensia juga membawa perubahan besar dalam kehidupan keluarga yang merawatnya.
Dengan gangguan kognitif yang kian memburuk dan penurunan daya ingat, keluarga harus menghadapi tantangan berat baik secara psikologis maupun sosial. Berdasarkan data dari Alzheimer’s Disease International, sekitar 50 juta orang di dunia menderita demensia, dengan Alzheimer menjadi jenis demensia yang paling umum.
Saat keluarga berjuang untuk merawat orang tercinta yang terkena demensia, mereka sering kali mengalami tekanan yang sangat besar.
Artikel ini akan mengulas dampak psikologis dan sosial yang dihadapi keluarga yang merawat lansia dengan demensia, serta memberikan wawasan tentang bagaimana menangani tantangan ini dengan lebih baik.
Dampak Psikologis pada Keluarga
Situasi ini menempatkan beban psikologis yang besar pada keluarga, terutama mereka yang terlibat langsung dalam perawatan harian.
1. Stres dan Kecemasan
Keluarga sering kali khawatir tentang seberapa cepat penyakit ini akan berkembang dan apakah mereka mampu menyediakan perawatan yang diperlukan.
Selain itu, mengelola kebutuhan sehari-hari penderita bisa sangat melelahkan.
Penderita demensia mungkin tidak dapat lagi melakukan aktivitas dasar seperti makan, mandi, atau berpakaian tanpa bantuan. Ini membuat perawat mengalami kecemasan terus-menerus, terutama jika mereka merasa kewalahan dengan tanggung jawab tersebut.
2. Depresi
Kesedihan karena "kehilangan" orang yang mereka kenal, meskipun secara fisik orang tersebut masih ada, sering kali disebut sebagai "berduka sebelum waktunya" atau anticipatory grief.
Perasaan isolasi juga bisa muncul ketika keluarga merasa tidak ada yang memahami apa yang mereka alami, terutama ketika mereka tidak memiliki dukungan dari luar.
3. Beban Emosional
Keluarga sering kali merasa frustrasi karena mereka tidak bisa "mengembalikan" orang yang mereka kenal.
Merawat seseorang dengan demensia juga bisa memicu perasaan bersalah, terutama jika perawat merasa mereka tidak cukup sabar atau tidak memberikan perawatan yang terbaik. Beban emosional ini bisa berujung pada kelelahan fisik dan mental.
Dampak Sosial pada Keluarga
1. Isolasi Sosial
Merawat penderita demensia membutuhkan banyak waktu, energi, dan komitmen, sehingga banyak perawat keluarga merasa tidak punya waktu untuk menjaga hubungan sosial mereka.
Isolasi ini tidak hanya memengaruhi perawat, tetapi juga penderita.
Sering kali, penderita demensia ditarik dari kehidupan sosial karena penurunan fungsi kognitif mereka, yang membuat mereka merasa tidak nyaman dalam situasi sosial.
2. Konflik Keluarga
Ketika anggota keluarga tidak sependapat, ini dapat menyebabkan ketegangan dan konflik yang memperburuk situasi.
Selain itu, dalam banyak kasus, tanggung jawab perawatan jatuh kepada satu atau dua anggota keluarga saja, sementara anggota keluarga lain tidak terlibat. Ketidaksetaraan dalam pembagian tanggung jawab ini bisa menimbulkan rasa sakit hati dan kebencian.
3. Dampak Finansial
Beberapa anggota keluarga mungkin harus berhenti bekerja atau mengurangi jam kerja untuk merawat penderita, yang menambah tekanan ekonomi. Dampak finansial ini bisa menjadi sumber stres tambahan bagi keluarga, terutama jika mereka tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk menutupi biaya perawatan.
Cara Mengatasi Dampak Psikologis dan Sosial Demensia
1. Mencari Dukungan
Selain itu, ada banyak organisasi yang menyediakan perawatan lansia dengan demensia, yang dapat membantu memberikan perawatan tambahan atau konsultasi. Menggunakan layanan ini bisa memberikan waktu istirahat yang sangat dibutuhkan bagi keluarga.
2. Meningkatkan Pengetahuan tentang Demensia
Dengan mengetahui bagaimana demensia berkembang dan bagaimana cara terbaik untuk merawat penderita, perasaan cemas dan stres dapat dikurangi. Buku, seminar, atau situs web yang kredibel bisa menjadi sumber informasi yang berharga.
3. Mengatur Waktu untuk Diri Sendiri
Self-care adalah bagian penting dari menjaga kesehatan mental dan fisik, terutama ketika Anda menghadapi situasi yang menantang secara emosional.
Demensia bukan hanya tantangan bagi penderitanya, tetapi juga bagi keluarga yang merawat. Dampak psikologis dan sosial dari demensia dapat sangat besar, dengan keluarga sering kali mengalami stres, depresi, isolasi sosial, serta konflik internal. Namun, dengan dukungan yang tepat dan pengetahuan yang memadai, beban ini dapat dikurangi.
Merawat penderita demensia membutuhkan komitmen, kesabaran, dan kekuatan mental yang besar. Jika Anda berada dalam situasi ini, penting untuk menyadari bahwa Anda tidak sendiri. Banyak sumber daya dan dukungan yang tersedia untuk membantu Anda melalui perjalanan ini.